Masa liburan
akan segera berakhir. Setelah liburan, fenomena yang kerap terjadi pada banyak
siswa adalah kehilangan semangat belajar. Ini bisa dimaklumi karena, setelah
sebelumnya menghabiskan hari-hari dengan belajar, liburan mereka jadikan
kesempatan untuk menciptakan kebiasaan yang menggantikan rutinitas belajar
mereka.
Liburan, dengan kata lain, bukan lagi berdampak sebagai jeda
untuk membuat belajar lebih giat, tapi malah seperti bumerang. Alih-alih
semangatnya naik, energi para siswa, bahkan mahasiswa, justru turun setelah
liburan pergantian semester. Sebagai guru atau orang tua, ini adalah masalah
yang lazim dihadapi, namun bukan berarti mudah untuk diatasi. Segera setelah
kembali, para murid harus segera kembali dimotivasi.
Apa yang harus
dilakukan untuk mengembalikan kembali semangat belajar usai liburan? Berikut
caranya:
- Berbagi cerita liburan. Apa yang
dilakukan selama liburan? Gunakan keinginan siswa untuk bercerita tentang
liburan mereka sebagai dasar untuk kegiatan pendidikan. Dapat juga dibuat
kompetisi bercerita, atau menulis, atau bahkan dalam bentuk yang lebih kreatif
lagi-misalkan menjadikannya sebuah film pendek. Tujuan dari kegiatan ini adalah
membuka jalur komunikasi dan menjadikan siswa kembali mengaktifkan otak mereka.
Ini semacam pemanasan, sebelum mereka masuk waktu-waktu belajar seperti
biasanya.
- Beri penghargaan. Pastikan
anda memiliki sistem penghargaan untuk tugas-tugas yang diberikan kepada murid.
Entah itu sebuah sertifikat sekolah standar, program penghargaan, dan bonus kecil-kecilan.
Setidaknya, hari-hari pertama masuk sekolah dapat menjadi sesuatu yang sama
atau bahkan lebih menyenangkan dari liburan mereka.
- Bicarakan cita-cita masa
depan. Dengan
melakukan ini, para murid seolah diingatkan kembali mengenai hari-hari mendatang.
Zona nyaman seringkali muncul ketika kita terlalu menikmati hari ini. Akan
tetapi, barang siapa yang mengingat seperti dia ingin menjadi, zona tidak
nyaman otomatis muncul. Belajar, kerapkali, diasumsikan sebagai sesuatu yang
mengganggu kesenangan. Memaksa dan membuat mereka tidak bisa bersantai
menikmati keadaan. Belajar baru menjadi hal yang menyenangkan, semangat
dilakukan, ketika murid-murid tersebut sadar: untuk apa dia belajar
- Komunikasi. Ajaklah
anak mengobrol tentang sekolahnya. Dalam obrolan itu, usahakan Anda
membicarakan hal-hal positif tentang sekolah. Jangan buat anak takut, sehingga
berbagai kekhawatirannya seperti apakah temannya akan baik padanya, makin
membuatnya stres.
Dengan melakukan
ini, selain membangun motivasi ke dalam diri siswa, pengajar pun membantu
murid-muridnya lebih terarah, fokus, dan siap menjalani hari-hari belajarnya.
(Dikutip dari berbagai
sumber)
Apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan kembali semangat belajar usai liburan? Berikut caranya:
- Berbagi cerita liburan. Apa yang dilakukan selama liburan? Gunakan keinginan siswa untuk bercerita tentang liburan mereka sebagai dasar untuk kegiatan pendidikan. Dapat juga dibuat kompetisi bercerita, atau menulis, atau bahkan dalam bentuk yang lebih kreatif lagi-misalkan menjadikannya sebuah film pendek. Tujuan dari kegiatan ini adalah membuka jalur komunikasi dan menjadikan siswa kembali mengaktifkan otak mereka. Ini semacam pemanasan, sebelum mereka masuk waktu-waktu belajar seperti biasanya.
- Beri penghargaan. Pastikan anda memiliki sistem penghargaan untuk tugas-tugas yang diberikan kepada murid. Entah itu sebuah sertifikat sekolah standar, program penghargaan, dan bonus kecil-kecilan. Setidaknya, hari-hari pertama masuk sekolah dapat menjadi sesuatu yang sama atau bahkan lebih menyenangkan dari liburan mereka.
- Bicarakan cita-cita masa depan. Dengan melakukan ini, para murid seolah diingatkan kembali mengenai hari-hari mendatang. Zona nyaman seringkali muncul ketika kita terlalu menikmati hari ini. Akan tetapi, barang siapa yang mengingat seperti dia ingin menjadi, zona tidak nyaman otomatis muncul. Belajar, kerapkali, diasumsikan sebagai sesuatu yang mengganggu kesenangan. Memaksa dan membuat mereka tidak bisa bersantai menikmati keadaan. Belajar baru menjadi hal yang menyenangkan, semangat dilakukan, ketika murid-murid tersebut sadar: untuk apa dia belajar
- Komunikasi. Ajaklah anak mengobrol tentang sekolahnya. Dalam obrolan itu, usahakan Anda membicarakan hal-hal positif tentang sekolah. Jangan buat anak takut, sehingga berbagai kekhawatirannya seperti apakah temannya akan baik padanya, makin membuatnya stres.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Post a Comment
Komentarlah dengan bijak dan sopan