Selamat Datang di Pendidikanku

Cara Memotivasi Anak Belajar Usai Liburan

11 Aug 20130 komentar

anak belajar
Masa liburan akan segera berakhir. Setelah liburan, fenomena yang kerap terjadi pada banyak siswa adalah kehilangan semangat belajar. Ini bisa dimaklumi karena, setelah sebelumnya menghabiskan hari-hari dengan belajar, liburan mereka jadikan kesempatan untuk menciptakan kebiasaan yang menggantikan rutinitas belajar mereka.
Liburan, dengan kata lain, bukan lagi berdampak sebagai jeda untuk membuat belajar lebih giat, tapi malah seperti bumerang. Alih-alih semangatnya naik, energi para siswa, bahkan mahasiswa, justru turun setelah liburan pergantian semester. Sebagai guru atau orang tua, ini adalah masalah yang lazim dihadapi, namun bukan berarti mudah untuk diatasi. Segera setelah kembali, para murid harus segera kembali dimotivasi.

Apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan kembali semangat belajar usai liburan? Berikut caranya:
  1. Berbagi cerita liburan. Apa yang dilakukan selama liburan? Gunakan keinginan siswa untuk bercerita tentang liburan mereka sebagai dasar untuk kegiatan pendidikan. Dapat juga dibuat kompetisi bercerita, atau menulis, atau bahkan dalam bentuk yang lebih kreatif lagi-misalkan menjadikannya sebuah film pendek. Tujuan dari kegiatan ini adalah membuka jalur komunikasi dan menjadikan siswa kembali mengaktifkan otak mereka. Ini semacam pemanasan, sebelum mereka masuk waktu-waktu belajar seperti biasanya.
  2. Beri penghargaan. Pastikan anda memiliki sistem penghargaan untuk tugas-tugas yang diberikan kepada murid. Entah itu sebuah sertifikat sekolah standar, program penghargaan, dan bonus kecil-kecilan. Setidaknya, hari-hari pertama masuk sekolah dapat menjadi sesuatu yang sama atau bahkan lebih menyenangkan dari liburan mereka.
  3. Bicarakan cita-cita masa depan. Dengan melakukan ini, para murid seolah diingatkan kembali mengenai hari-hari mendatang. Zona nyaman seringkali muncul ketika kita terlalu menikmati hari ini. Akan tetapi, barang siapa yang mengingat seperti dia ingin menjadi, zona tidak nyaman otomatis muncul. Belajar, kerapkali, diasumsikan sebagai sesuatu yang mengganggu kesenangan. Memaksa dan membuat mereka tidak bisa bersantai menikmati keadaan. Belajar baru menjadi hal yang menyenangkan, semangat dilakukan, ketika murid-murid tersebut sadar: untuk apa dia belajar
  4. Komunikasi. Ajaklah anak mengobrol tentang sekolahnya. Dalam obrolan itu, usahakan Anda membicarakan hal-hal positif tentang sekolah. Jangan buat anak takut, sehingga berbagai kekhawatirannya seperti apakah temannya akan baik padanya, makin membuatnya stres.
Dengan melakukan ini, selain membangun motivasi ke dalam diri siswa, pengajar pun membantu murid-muridnya lebih terarah, fokus, dan siap menjalani hari-hari belajarnya.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Share this article :

Post a Comment

Komentarlah dengan bijak dan sopan

 
Support : Pendidikanku | Creating Website | Agus Sukirman
Copyright © 2014. Pendidikanku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Pendidikanku
Proudly powered by Blogger